Arsitektur Client-Server Telematika
Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi)
Dibagi dalam 2 bagian Arsitektur yaitu :
Arsitektur Client Side
Merujuk pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi eksekusi client dan contoh dari sisi penyimpanan pada client adalah cookie.
Karakteristik :
- Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
- Menunggu dan menerima balasan.
- Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
- Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Server Side
Pada server side, ada sebuah server Web khusus yang bertugas mengeksekusi perintah dengan menggunakan standar metode HTTP. Misalnya penggunaan CGI script pada sisi server yang mempunyai tag khusus yang tertanam di halaman HTML. Tag ini memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi.
Karakteristik :
- Menunggu permintaan dari salah satu client.
- Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
- Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
- Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server
Dibawah ini merupakan penjelasan tentang beberapa kolaborasi arsitektur sisi client dan sisi server :
dibagi atas 3 jenis kolaborasi
1. Arsitektur Single- Tier
Arsitektur Single- Tier adalah semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Sederhana dan alternatifnya sangat mahal. Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara.
2. Arsitektur Two-tier
Pada Arsitektur Two-tier, antarmukanya terdapat pada lingkungan desktop dan sistem manajemen database biasanya ada pada server yang lebih kuat yang menyediakan layanan pada banyak client. Pengolahan informasi dibagi antara lingkungan antarmuka sistem dan lingkungan server manajemen database.
3. Arsitektur Three-tier
Arsitektur Three-Tier diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan antara sistem user interface lingkungan client dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server. Middleware menjalankan fungsi dari antrian, eksekusi aplikasi dan database staging
Contoh yang dapat di lihat :
Contoh-contoh dari layanan telematika yaitu :
Layanan Informasi
Beberapa contoh layanan informasi :
- Telematik terminal
- Jasa pelayanan internet
Layanan Keamanan
Layanan ini memberikan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi jika sesuatu berjalan tidak seharusnya
Layanan Context-Aware dan Event-base
Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
Kamis, 13 Oktober 2011
Selasa, 14 Juni 2011
Tugas ( 4 ) Teori Ogranisasi Umum : PERMINTAAN, PENAWARAN, TITIK KESEIMBANGAN.
PERMINTAAN, PENAWARAN, TITIK KESEIMBANGAN.
* PERGERAKAN SEPANJANG KURVA PERMINTAAN BERAS
Pada harga beras Rp. 4.000,00 per kilogram, permintaan beras 6.000 ton per bulan. Jika harga naik menjadi Rp.6.000,00 per kilogram, permintaan turun menjadi 40.000 ton per bulan. Seandainya harga beras turun kembali menjadi 80.000 ton per bulan. Jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, yaitu pendapatan, maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting).Jika pendapatan meningkat, kurva permintaan bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan menurun, kurva permintaan bergeser sejajar ke kiri.
* PERGESERAN KURVA PERMINTAAN BERAS
Jadi, jumlah barang yang diminta akan mengalami perubahaan apabila terjadi perubahaan harga (barang itu sendiri). Kenaikan harga akan menyebabkan jumlah barang yang diminta berkurang dan bila harganya turun akan menambah jumlah yang diminta. Sedangkan apabila faktor – faktor non harga yang berubah, akan menyebabkan perubahan dalam permintaan. Perubahan dalam permintaan ini ditujunkkan oleh bergesernya kurva permintaan ke kanan atau ke kiri, yang memberikan makna bahwa perubahaan faktor non harga (misalnya pendapatan konsumen naik, ceteris paribus) akan menyebabkan perubahaan permintaan (menaikkan permintaan)m yaitu pada tingkat harga yang tetap jumlah barang yang diminta bertambah.
* FUNGSI PENAWARAN BERAS
Qs = - 40 + 5P ...................................................................................................... (2.5)
Dimana : Qs = Jumlah beras yang ditawarkan (per ton) per tahun
P = Harga beras per ton (puluh juta rupiah per ton)
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa bila harga beras per kilogram hanya Rp. 4.000,00 atau kurang produsen tidak mau menjual beras. Setiap 1 ton kenaikkan harga menyebabkan penawaran beras meningkat 5 ton. Jika yang berubah adalah faktor non harga, kurva penawaran bergeser (shifting) dari S0 ke S1.
Titik keseimbangan
Qd= 100 - 10p
Qs= -40 + 5p
Equilibrum(Titik keseimbangan)
Qd = Qs
100 - 10p = -40 + 5p
100+40 = 5p + 10p
140 = 15p
P = 140/15= 9,3
Qd = 100 – 10p
= 100 - 10(9,3)
= 100 – 93
= 7
* PERGERAKAN SEPANJANG KURVA PERMINTAAN BERAS
Pada harga beras Rp. 4.000,00 per kilogram, permintaan beras 6.000 ton per bulan. Jika harga naik menjadi Rp.6.000,00 per kilogram, permintaan turun menjadi 40.000 ton per bulan. Seandainya harga beras turun kembali menjadi 80.000 ton per bulan. Jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, yaitu pendapatan, maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting).Jika pendapatan meningkat, kurva permintaan bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan menurun, kurva permintaan bergeser sejajar ke kiri.
* PERGESERAN KURVA PERMINTAAN BERAS
Jadi, jumlah barang yang diminta akan mengalami perubahaan apabila terjadi perubahaan harga (barang itu sendiri). Kenaikan harga akan menyebabkan jumlah barang yang diminta berkurang dan bila harganya turun akan menambah jumlah yang diminta. Sedangkan apabila faktor – faktor non harga yang berubah, akan menyebabkan perubahan dalam permintaan. Perubahan dalam permintaan ini ditujunkkan oleh bergesernya kurva permintaan ke kanan atau ke kiri, yang memberikan makna bahwa perubahaan faktor non harga (misalnya pendapatan konsumen naik, ceteris paribus) akan menyebabkan perubahaan permintaan (menaikkan permintaan)m yaitu pada tingkat harga yang tetap jumlah barang yang diminta bertambah.
* FUNGSI PENAWARAN BERAS
Qs = - 40 + 5P ...................................................................................................... (2.5)
Dimana : Qs = Jumlah beras yang ditawarkan (per ton) per tahun
P = Harga beras per ton (puluh juta rupiah per ton)
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa bila harga beras per kilogram hanya Rp. 4.000,00 atau kurang produsen tidak mau menjual beras. Setiap 1 ton kenaikkan harga menyebabkan penawaran beras meningkat 5 ton. Jika yang berubah adalah faktor non harga, kurva penawaran bergeser (shifting) dari S0 ke S1.
Titik keseimbangan
Qd= 100 - 10p
Qs= -40 + 5p
Equilibrum(Titik keseimbangan)
Qd = Qs
100 - 10p = -40 + 5p
100+40 = 5p + 10p
140 = 15p
P = 140/15= 9,3
Qd = 100 – 10p
= 100 - 10(9,3)
= 100 – 93
= 7
Tugas ( 5 ) Teori Ogranisasi Umum : UANG
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Uang fiat
b. Uang komoditas
c. Uang hamper likuid
1. Uang Fiat / Uang Token
Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu. Contoh : uang Rp. 50.000,- biaya produksinya mungkin tidak sampa Rp. 20.000 perlembarnya, namun lembaran uang tersebut memiliki nilai sama dengan emas senilai Rp. 50.000,-.
2. Uang Komoditas
Uang Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut. Contoh : Jaman dulu perunggu, perak dan emas dijadikan sebagai alat tukar transaksi ekonomi yang nilainya berbeda-beda satu sama lain di mana emas lebih tinggi dari perak dan perak lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan perunggu.
3. Uang Hampir Likuid Sempurna
Uang hampir likuid sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas) jika ingin digunakan pada seluruh pelaku ekonomi. Contohnya seperti cek yang dapat dipakai di beberapa tempat sebagai alat pembayaran yang dapat dicairkan menjadi uang sungguhan.
Macan dan Jenis- Jenis Uang Disertai Arti Definisi / Pengertiannya :
1. Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang / hak oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.
2. Uang Giral
Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.
3. Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surata atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-lain.
a. Uang fiat
b. Uang komoditas
c. Uang hamper likuid
1. Uang Fiat / Uang Token
Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu. Contoh : uang Rp. 50.000,- biaya produksinya mungkin tidak sampa Rp. 20.000 perlembarnya, namun lembaran uang tersebut memiliki nilai sama dengan emas senilai Rp. 50.000,-.
2. Uang Komoditas
Uang Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut. Contoh : Jaman dulu perunggu, perak dan emas dijadikan sebagai alat tukar transaksi ekonomi yang nilainya berbeda-beda satu sama lain di mana emas lebih tinggi dari perak dan perak lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan perunggu.
3. Uang Hampir Likuid Sempurna
Uang hampir likuid sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas) jika ingin digunakan pada seluruh pelaku ekonomi. Contohnya seperti cek yang dapat dipakai di beberapa tempat sebagai alat pembayaran yang dapat dicairkan menjadi uang sungguhan.
Macan dan Jenis- Jenis Uang Disertai Arti Definisi / Pengertiannya :
1. Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan uang logam yang di Indonesia dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak yang / hak oktroi. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku pemalsuan uang diancam oleh hukuman denda dan kurungan penjara. Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp. 1.000,- dan lain sebagainya.
2. Uang Giral
Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakt tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawa banyak uang kontan, jika hilang atau jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir dan mudah dalam penggunaannya. Contoh uang giral yaitu adalah seperti cek, giro, telegraphic transfer, dan lain-lain.
3. Uang Kuasi
Uang kuasi adalah surata atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Contoh uang kuasi adalah saham, obligasi, dan lain-lain.
Jumat, 27 Mei 2011
TUGAS ( 3 ) Teori Ogranisasi Umum : TEORI BIAYA PRODUKSI
I. KONSEP BIAYA :
BIAYA TENAGA KERJA UPAH/WAGES
BIAYA BARANG MODAL SEWA / RENT
BIAYA KEWIRAUSAHAAN àRESIKO TINGGI LABA DIHARAPKAN TINGGI /SEBALIKNYA
II. PRODUKSI , PRODUKTIVITAS & BIAYA
III. BIAYA PRODUKSI JK.PENDEK :
BIAYA TOTAL /TC , BIAYA TETAP/FC & BIAYA VARIABEL/VC
BIAYA MARJINAL
HUBUNGAN ANTARA KURVA-KURVA BIAYA
IV. BIAYA PRODUKSI JK.PANJANG :
KURVA BIAYA RATA-RATA JK.PANJANG
KURVA BIAYA MARJINAL JK.PANJANG
SKALA PRODUKSI EKONOMIS & TIDAK EKONOMIS
SUDUT KEMIRINGAN KURVA BIAYA RATA2
ASUMSI YG DIGUNAKAN DALAM TEORI BIAYA :
Perusahaan dalam kondisi Pasar Persaingan Sempurna, Harga output ditentukan pasar berapapun jumlah produksi habis terjual,tidak perlu rencana strategi penjual tetapi menentukan jumlah output dgn biaya produksi/unit minimum
Faktor Produksi/input à barang modal & tk jk.pendek (variabel
KETERANGAN :
KONSEP BIAYA
Dalam ilmu ekonomi biaya à Biaya kesempatan /opportunitity cost kesempatan u/peroleh yg hilang)karena memilih alternatif lain/biaya eksplisit :Biaya tk/w,barang modal & kewirausahaan
Biaya ekonomi :alternatif penggunaan uang
Biaya akuntansi : total uang yg dilekuarkan u/peroleh hasil
1. Total Fixed Cost (Biaya Total Tetap) adalah jumlah biaya tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variable Cost (Biaya Variabel Total) adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh biaya bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Biaya Total) adalah penjumlahan antara biaya total tetap dengan biaya total variabel. Rumus : TC = TFC + TVC
4. Average Fixed Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya tetap yang dibedakan kepada setiap unit output. Rumus : AFC = TFC/Q
5. Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : AVC = TVC/Q
6. Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata) adalah biaya produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : ATC = TC/Q
7. Marginal Cost (Biaya Marginal) adalah tambahan atau kekurangannya biaya total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. Rumus : MC = ∆TC/∆Q = ∆TVC/∆Q
BIAYA TENAGA KERJA UPAH/WAGES
BIAYA BARANG MODAL SEWA / RENT
BIAYA KEWIRAUSAHAAN àRESIKO TINGGI LABA DIHARAPKAN TINGGI /SEBALIKNYA
II. PRODUKSI , PRODUKTIVITAS & BIAYA
III. BIAYA PRODUKSI JK.PENDEK :
BIAYA TOTAL /TC , BIAYA TETAP/FC & BIAYA VARIABEL/VC
BIAYA MARJINAL
HUBUNGAN ANTARA KURVA-KURVA BIAYA
IV. BIAYA PRODUKSI JK.PANJANG :
KURVA BIAYA RATA-RATA JK.PANJANG
KURVA BIAYA MARJINAL JK.PANJANG
SKALA PRODUKSI EKONOMIS & TIDAK EKONOMIS
SUDUT KEMIRINGAN KURVA BIAYA RATA2
ASUMSI YG DIGUNAKAN DALAM TEORI BIAYA :
Perusahaan dalam kondisi Pasar Persaingan Sempurna, Harga output ditentukan pasar berapapun jumlah produksi habis terjual,tidak perlu rencana strategi penjual tetapi menentukan jumlah output dgn biaya produksi/unit minimum
Faktor Produksi/input à barang modal & tk jk.pendek (variabel
KETERANGAN :
KONSEP BIAYA
Dalam ilmu ekonomi biaya à Biaya kesempatan /opportunitity cost kesempatan u/peroleh yg hilang)karena memilih alternatif lain/biaya eksplisit :Biaya tk/w,barang modal & kewirausahaan
Biaya ekonomi :alternatif penggunaan uang
Biaya akuntansi : total uang yg dilekuarkan u/peroleh hasil
1. Total Fixed Cost (Biaya Total Tetap) adalah jumlah biaya tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
2. Total Variable Cost (Biaya Variabel Total) adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh biaya bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
3. Total Cost (Biaya Total) adalah penjumlahan antara biaya total tetap dengan biaya total variabel. Rumus : TC = TFC + TVC
4. Average Fixed Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya tetap yang dibedakan kepada setiap unit output. Rumus : AFC = TFC/Q
5. Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : AVC = TVC/Q
6. Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata) adalah biaya produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : ATC = TC/Q
7. Marginal Cost (Biaya Marginal) adalah tambahan atau kekurangannya biaya total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. Rumus : MC = ∆TC/∆Q = ∆TVC/∆Q
Rabu, 18 Mei 2011
TUGAS ( 2 ) Teori Ogranisasi Umum : Diagram Alur Distribusi Alur Komputer
TUGAS ( 1 ) Teori Ogranisasi Umum : TOTAL UTILITY & MARGINAL UTILITY
* Total Utility (Kepuasan Total) : seluruh kepuasan yang diperoleh konsumen / seseorang dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.
* Marginal Utility (Kepuasan Tambahan) : tambahan kepuasan yang diperoleh seseorang akibat adanya tambahan mengkonsumsi satu unit barang tertentu.
Tabel 1. Total Utility dan Marginal Utility Dalam Angka
Pemaksimuman Kepuasan (Utility)
Tujuan seorang konsumen yang rasional ialah mendapatkan kepuasan yang maksimum dari suatu barang yang dikonsumsinya. Seorang konsumen yang mencapai kepuasan yang maksimum dari mengkonsumsi suatu barang, dikatakan konsumen tersebut berada dalam kondisi keseimbangan (equilibrium).
Syarat Mencapai Kepuasan yang Maksimum
“Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum, apabila marginal utility dari setiap rupiah yang dibelanjakan untuk berbagai jenis barang adalah sama”.
Secara matematis syarat tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
MUX/PX = MUY/PY = ...dengan kendala, PX.QX + PY.QY + ..= M PX PY
Dimana :
* M = pendapatan uang individu perperiode waktu.
* MUX = marginal utility barang X.
* MUY = marginal utility Y.
* PX = harga per unit barang X.
* PY = harga per unit barang Y.
Misalnya pendapatan(M) seorang konsumen perperiode waktu = $12, dan seluruhnya ingin dibelanjakan untuk membeli barang X dan Y. Harga barang X : PX = $2 dan harga barang Y : PY = $1.
* Marginal Utility (Kepuasan Tambahan) : tambahan kepuasan yang diperoleh seseorang akibat adanya tambahan mengkonsumsi satu unit barang tertentu.
Tabel 1. Total Utility dan Marginal Utility Dalam Angka
Pemaksimuman Kepuasan (Utility)
Tujuan seorang konsumen yang rasional ialah mendapatkan kepuasan yang maksimum dari suatu barang yang dikonsumsinya. Seorang konsumen yang mencapai kepuasan yang maksimum dari mengkonsumsi suatu barang, dikatakan konsumen tersebut berada dalam kondisi keseimbangan (equilibrium).
Syarat Mencapai Kepuasan yang Maksimum
“Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum, apabila marginal utility dari setiap rupiah yang dibelanjakan untuk berbagai jenis barang adalah sama”.
Secara matematis syarat tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
MUX/PX = MUY/PY = ...dengan kendala, PX.QX + PY.QY + ..= M PX PY
Dimana :
* M = pendapatan uang individu perperiode waktu.
* MUX = marginal utility barang X.
* MUY = marginal utility Y.
* PX = harga per unit barang X.
* PY = harga per unit barang Y.
Misalnya pendapatan(M) seorang konsumen perperiode waktu = $12, dan seluruhnya ingin dibelanjakan untuk membeli barang X dan Y. Harga barang X : PX = $2 dan harga barang Y : PY = $1.
Selasa, 12 April 2011
TUGAS KE 3 " Teori Organisasi Umum 2" (2KA23)
Misalkan Joko ingin membeli baju, yang harga per helainya Rp. 25000,00. Berapa buah baju yang akan dikonsumsi ? Untuk menjawabnaya, kita harus tahu dahulu nilai baju itu bagi Joko yang diasumsikan setara dengan rupiah. Seandainya pola konsumsi Joko seperti ditunjukan dalam tabel.
Bagi Joko, baju pertama nilai kegunaannya jauh lebih besar dibanding uang yang harus dikeluarkan. Hanya dengan Rp. 25.000 diperoleh kegunaan 50.000 util. Karenanya dia mau menambah konsumsi bajunya. Baju yang keduamemberitambahan kegunaan (MU) lebih besar daripada yang pertama,yaitu 75.000 util, berarti kegunaan total (TU)menjadi 125.000 util. Ia pun menambah konsumsi baju menjadi tiga, yang memberi TU 185.000 util dan MU 60.000 util. Walaupun telah terjadi penurunan MU (hukum pertambahan manfaatyang makin menurun telah terjadi), tetap lebih menguntungkan. Seandainya Joko terus menambah konsumsi bajunya, maka setelah baju ke-lima penambahan konsumsi tidak menambah TU, bahkan dapat menurunkan TU karena MU sudah < 0 (negatif). Pergerakan angka-angka dalam tabel dapat diterjemahkan dalam bentuk grafik berikut ini. Terlihat kurva TU pada awalnya menaik tajam, seiring naiknya nilai MU. Di titik A MU mencapai maksimum, untuk selanjutnya menurun yang menyebabkan slope kurva TU makin mendatar.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Joko akan berhenti mengkonsumsi pada baju yang kelima. Jika setelah itu dia menambah jumlah baju yang dikonsumsi, tindakan itu bukan saja tidak menambah TU, bahkan menguranginya Joko berhenti mengkonsumsi pada saat harga baju (Rp.25.000,00) sama dengan nilai utilitas marjinal (25.000 util).
MU = P ............................................................................................................... (4.1)
Prinsip ini berlaku untuk semua barang,sehingga konsumen akan mencapai kepuasan maksimum pada saat :
Mux = Px ............................................................................................................ (4.2)
Dimana : Mux = Tambahan kegunaan x
Px = Harga x
Bagi Joko, baju pertama nilai kegunaannya jauh lebih besar dibanding uang yang harus dikeluarkan. Hanya dengan Rp. 25.000 diperoleh kegunaan 50.000 util. Karenanya dia mau menambah konsumsi bajunya. Baju yang keduamemberitambahan kegunaan (MU) lebih besar daripada yang pertama,yaitu 75.000 util, berarti kegunaan total (TU)menjadi 125.000 util. Ia pun menambah konsumsi baju menjadi tiga, yang memberi TU 185.000 util dan MU 60.000 util. Walaupun telah terjadi penurunan MU (hukum pertambahan manfaatyang makin menurun telah terjadi), tetap lebih menguntungkan. Seandainya Joko terus menambah konsumsi bajunya, maka setelah baju ke-lima penambahan konsumsi tidak menambah TU, bahkan dapat menurunkan TU karena MU sudah < 0 (negatif). Pergerakan angka-angka dalam tabel dapat diterjemahkan dalam bentuk grafik berikut ini. Terlihat kurva TU pada awalnya menaik tajam, seiring naiknya nilai MU. Di titik A MU mencapai maksimum, untuk selanjutnya menurun yang menyebabkan slope kurva TU makin mendatar.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Joko akan berhenti mengkonsumsi pada baju yang kelima. Jika setelah itu dia menambah jumlah baju yang dikonsumsi, tindakan itu bukan saja tidak menambah TU, bahkan menguranginya Joko berhenti mengkonsumsi pada saat harga baju (Rp.25.000,00) sama dengan nilai utilitas marjinal (25.000 util).
MU = P ............................................................................................................... (4.1)
Prinsip ini berlaku untuk semua barang,sehingga konsumen akan mencapai kepuasan maksimum pada saat :
Mux = Px ............................................................................................................ (4.2)
Dimana : Mux = Tambahan kegunaan x
Px = Harga x
Langganan:
Postingan (Atom)